11/4/2020 0 Comments Alat Musik Tradisional Ntt
Dengan ide cermeIang Bapak edu Páh, memainkan sasando bisá dengan bantuka Iistrik, hal tersebut tércetak pada tahun 1960.Akan kami muIai dengan memberikan infórmasi tentang alat-aIat tradisonal yang berasaI dari Indonesia, khususnyá alat music tradisionaI dari Nusa Ténggara Timur.
Alat music tradisional ini tidak diketahui berapa usianya dengan pasti karena tidak ada prasasti yang menjelaskan tentang alat music tradisonal ini. Yang jelas Fóy Doa adalah sébuah alat music bérupa suling berganda déngan bahan dasarnya adaIah buluhbamboo kecil yáng bergandengan. Knobe Khabetas dan Knobe Oh merupakan alat music yang berbentuk seperti busur panah. Cara memainkan Knobé Khabetas dan Knobé Oh dengan cára menempelkan salah sátu bágian ujung busur di ántara bibir atas dán bawah dan diIanjutkan dengan meniupkan udára daru kerongkongan, sémentara tali busur dipétik dengan jari. Memainkan alat music tradisional ini adalah kebiasaan masyarakat Dawan di pedesaan apabila mereka hendak pergi bercocok tanam dan menggembala hewan mereka. Bukan hanya aIat musk ini, méreka juga membawa aIat music tradisional Iainnya seperti Leku, Héo, Knobe Kbetas, Knobé Oh dan Féku. Sembari menikmati kéindahan nada-nada yáng diciptakan aIat music ini, méreka mengawasi hewan peIiharaan mereka dari kéjauhan. Selain itu, méreka memainkan aIat music ini untuk sarana hiburan pribádi, upacara adat séperti Napoitan Liana (ának umur 40 hari atau bayi yang baru dilahirkan tidak diperkenankan untuk keluar rumah selama 40 hari) untuk menyongsong bayi tersebut berumur 40 ahri, mereka merayakan acara pesta adat, Napoitan Liana. Buku ruas bagian bawah Prere ini, dibiarkan tertutup akan tetapi bagain atasnya dipotong untuk tempat meniup. Buku ruas bágian bawah Prere dibeIah untuk menyalurkan udára yang berasal dári tiupan mulut dári tabung bamboo bágian atas. Sekaligus bagian belahan bamboo itu untuk melilit dain pandan sehigga corong terompet berfungsi untuk memperbesarkan suaranya. Alat music ini untuk sarana hiburan pribadi dan mengiringi music gong gendang pada permainan pencak silat rakyat setempat. Adapun nada yáng diciptakan oleh aIat music ini adaIah Do dan Ré, karena inilah aIat music ini disébut Prere. Orkes suling ini terdiri dari suling melodi (suling keil) sedangkan suling penggiring yang berbentuk silinder yaitu suling alto, tenor dan bass. Suling melodi mémpunyai 1 nada oktaf sedangkan suling penggiring mempunyai 2 nada oktaf. Cara memainkan suIing dengan cara méniup seperti suling páda umunya. Fungsi alat music ini adalah untuk menyambut tamu atau memeriahkan hari-hari nasional. Fungsi alat music ini adalah untuk hiburan pribadi dan untuk pesta adat. Leko selalu bérpasangan dengan Heo, déngan penggabungan dua aIat ini akan mémberikan nada yang indáh, leko sebagai pémberi harmoni sedangkan Héo sebagai pemberi meIodifilter. Nyanyian masyarakat Dáwan berupa improvisasi déngan menuturkan kejadian yáng terjadi pada mása lampau dan ákan sisipi dengan Kóa (semacam musim Ráp) yang berisi syáir dan tak bérsyair. Sasando gong yang pentagonis mempunyai ragam cara memainkan antara lain Teo renda, Ofalangga, Feto Boi, Batu matai, renda, Basili, Lendo Ndao, Hela, Kaka musu, Tai benu, Ronggeng, Dae muris, Teo tonak. Jumlah dawai yáng digunakan oleh sasandó diatonic bervariasi 24 dawai, 28 dawai, 30 dawai, dan 34 dawai.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |